JAKARTA (Kemenag Tangsel) – Lebih dari 3.000 peserta didik Raudhatul Athfal dari 95 RA di Kota Tangsel mengikuti Ajang Prestasi Kreativitas Raudhatul Athfal (Apkara), Kamis (11/05/2023) di Pasar Seni Taman Impain Jaya Ancol, Jakarta Utara. Acara tersebut diselenggarakan oleh Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Tangsel.
Hadir pada kegiatan ini Kasi Penmad Kemenag Kota Tangsel, Muhammad Edi Suharsongko, beserta staf Penmad, Ketua IGRA Tangsel, Aat Muslihat, beserta pengurus, Ketua Pokjawas, Abdul Rozak, Pengawas RA, Hadijah Muhsin, Rokib, dan Tepuri Ali, Ketua PD IGRA Kabupaten dan Kota Tangerang, Majelis Hikmah IGRA, dan para guru pendamping.
Mewakili Kepala Kantor, Kasi Penmad menyampaikan apresiasi dan rasa kagumnya kepada IGRA Tangsel.
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada IGRA Tangsel yang sangat inovatif menciptakan kegiatan-kegiatan positif dalam skala besar, sehingga berprestasi mengungguli yang lain. Tentunya ini berkat solidalitas, kreativitas, dan inovasi IGRA yang dinamis dan selalu ingin maju dan berprestasi,” ungkapnya penuh semangat.
Dirinya juga mengutarakan bahwa pendidikan yang diberikan sejak usia dini, selain dapat menjadikan anak-anak sebagai penerus bangsa yang pintar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, juga harus memiliki iman dan takwa, sehingga berahlakul karimah.
Sementara itu, Ketua IGRA Tangsel, Aat Muslihat, menjelaskan kegiatan Ajang Prestasi Kreativitas Raudhatul Athfal (Apkara) ini merupakan kegiatan rutin tahunan, selain untuk menampilkan kreatifitas anak, juga bertujuan melatih keberanian, kemandirian, kedisiplinan, kesabaran, dan bersosialisasi.
“Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan, antara lain Menari Islami, Menyanyi Bersama Kalimat Thoyyibah, Hafalan Surat Pendek, Gerak Jalan, Lari Estafet, dan Mewarnai Gambar,” jelasnya.
Ditambahkannya lomba yang diadakan ini sebagai wadah penyalur bakat anak dan guru RA serta menggali potensi anak didik dan guru RA untuk lebih kreatif dalam berinovasi serta berani menjunjung tinggi sportifitas.
“Bukan hanya sekedar meraih juara, tapi bagaimana peserta didik dapat menyalurkan potensi dirinya menjadi anak yang kreatif dan disaksikan langsung oleh guru dan orangtua masing-masing,” ucapnya.
Menurutnya, pendidikan bagi anak tidak hanya tertumpu pada guru, namun juga peran aktif orangtua menentukan keberhasilan pendidikan. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang positif, terutama untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak dalam mengembangkan bakat dan kreatifitasnya.
“Kami berharap kegiatan ini dapat merangsang wawasan para guru RA untuk lebih kreatif dalam menanamkan pola didik yang efesien, tidak monoton, dan para guru dapat menciptakan inovasi dan pembelajaran baru sehingga anak didik bertambah dalam bidang ilmunya tanpa mengurangi keceriaannya sebagai anak-anak di usia dini,” tandasnya.
Diakuinya, tidaklah mudah menjadi seorang guru RA, karena di sini para guru dituntut harus sabar dan selalu berinovasi untuk memberikan ilmu. Untuk membentuk pola pikir dan tingkah laku yang baik itu harus atraktif terus menerus dan disesuaikan dengan umur anak agar anak tidak mudah stres di kemudian hari. (#af_m)