SERPONG (Kemenag Tangsel) – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Tangsel menggelar acara Halal Bi Halal, Rabu (10/05/2023) yang diselenggarakan di Islamic Center, Serpong, Tangsel. Kegiatan tersebut mengambil tema “Taburkan Maaf, Sucikan Hati, dan Indahnya Berbagi.”
Hadir Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, beserta istri, Ketua DWP Persatuan Kemenag Tangsel, Ati Sumiati Mahfudin, beserta pengurus, dan anggota DWP Kota Tangerang Selatan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Tangsel, mengucapkan selamat Idul Fitri 1444 H, seraya mohon dibukakan pinta maaf jika terdapat kesalahan. Dirinya berpesan agar para anggota DWP senantiasa menjaga kekompakan dan terus menjalin silaturrahmi. Menurutnya partisipasi para istri ASN sangat penting dalam mensupport para suami.
“Dukungan para istri ASN kepada suami tentu sangat penting. Kan ada pribahasa di balik suami sukses ada istri hebat yang mendukungnya,” ujarnya.
Dirinya mengajak untuk terus berjuang bersama dalam memajukan roda organisasi dengan terus melakukan inovasi dan pembaharuan program.
“Walaupun selama ini telah banyak yang dilakukan, akan tetapi terus berinovasi adalah keniscayaan,” tegasnya.
Dalam nada yang sama, Ketua DWP Kemenag Tangsel, Ati Sumiati Mahfudin, berharap partisipasi aktif dari anggota dalam menjalankan program kerja DWP.
“Insya Allah kami DWP Kemenag Tangsel akan mensupport kegiatan DWP Pemkot Tangsel. Dengan kerja sama tentunya program kerja akan lebih ringan,” tuturnya.
Kegiatan HBH DWP Kota Tangsel ini mengundang artis Oki Setiana Dewi yang menjelaskan tiga pelajaran penting yang bisa dipetik dari kegiatan Halal Bi Halal.
Pertama, pembersihan diri dari segala bentuk kesalahan, ibarat pemudik yang pulang ke kampung halamannya setelah sekian tahun merantau ke negeri seberang. Dalam perjalanan itu tidak sedikit ia isi dengan kesalahan, seperti lupa salat, lalai menunaikan janji setia kepada Allah, lupa berdzikir, bersikap angkuh atau berlaku aniaya kepada diri sendiri.
“Di hari nan fitri itu kita mudik kepada Allah, kembali kepada-Nya dengan membawa proposal berisi rintihan permohonan ampun. Memohon ampun atas dosa yang terjadi. Kita sadar bahwa diri ini penuh maksiat. Halal Bi Halal menggiring kita untuk kembali ke kampung halaman yang sesungguhnya,” ujarnya.
Kedua, membersihkan hati dari rasa benci kepada sesama. Dan ketiga; memupuk kepedulian dan kebersamaan. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari pergaulan dan kebersamaan yang dibangun lewat sikap tolong-menolong.
“Muslim yang kaya membantu saudaranya yang miskin. Sepatutnya rasa gembira seseorang juga memberikan bentuk kenikmatan yang lain, yaitu kenikmatan bersyukur dengan berupaya membagi kebahagiaan itu kepada sesamanya, tutupnya. (#af_m)