JAKARTA (Kemenag Tangsel) – Sebanyak 3.000 peserta didik Raudhatul Athfal dari 95 RA di Kota Tangsel mengikuti Ajang Prestasi Kreativitas Raudhatul Athfal (APKARA), Kamis (18/01/2024) di Pasar Seni Taman Impain Jaya Ancol, Jakarta Utara. Acara tersebut diselenggarakan oleh Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Tangsel.
Hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Dedi Mahfudin, Kasi Penmad Kemenag Kota Tangsel, Ade Sihabuddin, beserta staf Penmad, Kasi Bimas Islam, M. Edi Suharsongko, Ketua IGRA Tangsel, Aat Muslihat, beserta pengurus, Pengawas RA, Roslih Heryadi, Tepuri Ali, dan Asep Zenal Aripin, Ketua PD IGRA Kabupaten dan Kota Tangerang, Majelis Hikmah IGRA, dan para guru pendamping.
Mewakili Kepala Kantor, acara dibuka oleh M. Edi Suharsongko, yang baru sehari dilantik menjadi Kasi Bimas Islam. Dirinya menyampaikan apresiasi dan rasa kagumnya kepada IGRA Tangsel.
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada IGRA Tangsel, yang sangat inovatif menciptakan kegiatan-kegiatan positif dalam skala besar, sehingga berprestasi mengungguli yang lain. Tentunya ini berkat solidalitas, kreativitas, dan inovasi IGRA yang dinamis dan selalu ingin maju dan berprestasi”, ujarnya penuh semangat.
Dirinya berharap semua program IGRA Tangsel mengarah kepada penanaman kreatifitas, prestasi, dan akhlakul karimah.
“Saya juga mohon maaf jika terdapat kesalahan, karena baru kemarin saya dilantik menjadi Kasi Bimas Islam. Kasi Penmad sekarang dijabat oleh bapak H. Ade Sihabuddin,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Dedi Mahfudin, yang memberi apresi kepada IGRA Tangsel atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Saya memberi apresiasi yang tinggi kepada IGRA Tangsel, terlebih kepada para guru dan orangtua yang mensupport kegiatan APKARA ini,” ucapnya.
Kepala Kantor mengutarakan bahwa pendidikan yang diberikan sejak usia dini, selain dapat menjadikan anak-anak sebagai penerus bangsa yang pintar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, juga harus memiliki iman dan takwa, sehingga berahlakul karimah.
“Insya Allah apa-apa yang diajarkan kepada anak-anak, termasuk kegiatan ini, akan menjadi bekal mereka di masa depan,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua IGRA Tangsel, Aat Muslihat, menjelaskan kegiatan Ajang Prestasi Kreativitas Raudhatul Athfal (APKARA) ini merupakan kegiatan rutin tahunan, selain untuk menampilkan kreatifitas anak, juga bertujuan melatih keberanian, kemandirian, kedisiplinan, kesabaran, dan bersosialisasi.
“Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan yang meliputi lomba antara Menari Islami, Menyanyi Bersama Kalimat Thoyyibah, Hafalan Surat Pendek, Gerak Jalan, Lari Estafet, dan Mewarnai Gambar,” jelasnya.
Menurutnya, pendidikan bagi anak tidak hanya tertumpu pada guru, namun juga peran aktif orangtua menentukan keberhasilan pendidikan. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang positif, terutama untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak dalam mengembangkan bakat dan kreatifitasnya.
“Kami berharap kegiatan ini dapat merangsang wawasan kepada para guru RA untuk lebih kreatif dalam menanamkan pola didik yang efesien, tidak monoton, dan para guru dapat menciptakan inovasi dan pembelajaran baru sehingga anak didik bertambah dalam bidang ilmunya tanpa mengurangi keceriaannya sebagai anak-anak di usia dini,” tandasnya.
Diakuinya, tidaklah mudah menjadi seorang guru RA, karena di sini para guru dituntut harus sabar dan selalu berinovasi untuk memberikan ilmu. Untuk membentuk pola pikir dan tingkah laku yang baik itu harus atraktif terus menerus dan disesuaikan dengan umur anak agar anak tidak mudah stres di kemudian hari.
Ketua Panitia, Sri Suliyanah, menambahkan lomba yang diadakan pada kegiatan tersebut sebagai wadah penyalur bakat anak dan guru RA serta menggali potensi anak didik dan guru RA untuk lebih kreatif dalam berinovasi serta berani menjunjung tinggi sportifitas.
“Bukan hanya sekedar meraih juara, tapi bagaimana peserta didik dapat menyalurkan potensi dirinya menjadi anak yang kreatif dan disaksikan langsung oleh guru dan orangtua masing-masing. Kami berharap kegiatan ini membawa manfaat bagi proses pengajaran,” pungkasnya. (#af_m)