MEKAH (Kemenag Tangsel) – Jemaah haji Kloter 10 JKG, pada Rabu siang WAS (07/06/2023) melaksanakan umrah sunnah, mengambil Miqot di Ji’ronah, yang berjarak sekitar 28 km.
Pembing Ibadah (TPIHI), M. Bahtera Yudha, menjelaskan umrah sunnah ini dilakukan berdasarkan kesepakatan jemaah, walaupun mereka tetap dihimbau untuk menyesuaikan kondisi badan dan kesehatannya dengan tidak terlalu sering melaksanakan ibadah umrah sunnah sebelum puncak ibadah haji.
“Kami telah melakukan himbauan kepada para jemaah agar tidak sering melakukan umrah sunnah, mengingat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina masih cukup lama,” jelas Bahtera.
Namun, sambungnya, seluruh jemaah haji mandiri Kloter 10 JKG dalam keadaan sehat dan selalu menjaga stamina. Untuk ke Masjidil Haram mereka menggunakan bis sholawat, tidak berjalan kaki untuk menghemat tenaga.
Bus sholawat yaitu armada transportasi yang disediakan Pemerintah Indonesia selama 24 jam selalu standby untuk mengantar jemaah haji dari hotel ke Masjidil Haram dan dari Masjidil Haram kembali ke hotel.
Hal sedang juga disampaikan Ketua Kloter 10 JKG, Asep Azis Nasser, menjelaskan seluruh jemaah haji dalam keadaan sehat wal afiyat. Bagi yang muda selalu sholat di Masjidil Haram, namun bagi yang lansia dihimbau untuk sholat di hotel saja.
“Himbauan ini dalam rangka persiapan dalam pelaksanaan puncak ibadah haji di Armuzna, mengingat di sana membutuhkan fisik yang prima,” tuturnya. (#af_m)
“Bahkan mereka sepakat untuk melakukan 5 kali umrah sunnah. Kita lihat saja nanti, kalau kondisi dan situasinya memungkinkan akan dilaksanakan. Atau dilaksanakan setelah selesai seluruh rangkaian manasik haji sambil menunggu pulang ke tanah air,” jelasnya.
Selain melaksanakan umrah sunnah,Kloter 10 JKG ini juga telah melaksanakan pembayaran Dam dan Tour City Mekah. (#af_m)