KENCANA LOKA (Kemenag Tangsel) – Dalam rangka menghadapi Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) ke-9 tahun 2022, Seksi Pakis Kemenag Tangsel mengadakan rapat koordinasi, Kamis (28/07/2022) di Aula Kantor kemenag Tangsel.
Rapat dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Dedi Mahfudin, Kasi Pakis, Suhardi, staf pelaksana Pakis, dan mengundang 80 pimpinan Pondok Pesantren di Kota Tangsel.
Staf pelaksana Pakis yang membidangi Pontren, Kosim, mengatakan rapat tersebut diadakan berkaitan dengan pelaksanaan Pospenas dan Hari Santri tahun 2022.
“Selain itu kami juga perlu mensosialisasikan bantuan yang akan diberikan oleh Kementerian Agama kepada Pondok Pesantren, yaitu bantuan kelembagaan, sumber daya manusia, akademik dan sarana,” jelasnya.
Ditambahkannya, semua bantuan itu bisa diajukan melalui aplikasi bantuan. Ada minimal 4 aplikasi yang harus diketahui dan dikuasai oleh Pontren karena berkaitan dengan pendataan, bantuan, dan lainnya.
Sementara itu, Kasi Pakis Suhardi, mengatakan di era digital saat ini semua serba menggunakan sistem dan aplikasi, sehingga jika pontren ingin lebih profesional, maka harus ada operator yang menangani sistem Emis, Simba, Sikap, Sipdar, dan lainnya.
“Masyarakat sekarang sudah mulai cerdas di dalam memilih pendidikan buat anaknya, sehingga sebelum memutuskan untuk memasukan anaknya maka dia akan bertanya, apa yang didapat di lembaga itu,” ujarnya.
Sehingga, sambungnya, Pontren sekarang dituntut untuk siap bersaing dengan berbagai lembaga pendidikan jika ingin menjadi lembaga pilihan masyarakat.
Kepala Kantor, Dedi Mahfudin, menyambut baik diadakannya rapat tersebut, dan berharap Pontren sigap menyikapi segala persyaratan terkait bantuan tersebut.
“Sepengetahuan saya, Pontren di luar Tangsel itu berlomba untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah, sementara di Tangsel ini kok ada kesan kurang kemauan. Jangan-jangan ini hanya faktor kumunikasi saja, atau barangkali Pontren tersebut sudah merasa cukup dalam hal pendanaan sehingga tidak membutuhkan lagi,” ujarnya sambil tertawa.
Ditegaskannya, rapat tersebut harus membawa hasil buat Pontren, minimal jika ada bantuan dari Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, harus segera disambut dan direspon, harus pro aktif. Persyaratan yang diminta harus dilengkapi dan dipenuhi.
“Maka perlu ditunjuk seorang operator dan harus dipermanenkan, mindset harus diubah di era sekarang ini. Pontren harus harus punya operator dan jangan diganti-ganti”, tegasnya.
Pada kesempatan tersebut juga dibahas persiapan untuk Pospenas ke-9 tahun 2022, yang menurut rencana akan digelar di Makassar, Sulawesi Selatan, pada awal Oktober 2022. (#af_m)