BOGOR (Kemenag Tangsel) – Mewujudkan Pengawas yang Profesional dan Up to Date, demikian tema yang diusung Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Kemenag Kota Tangsel pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kurikulum Merdeka.
Kegiatan diikuti oleh seluruh pengawas, baik pengawas madrasah maupun pengawas PAI, diadakan selama dua hari, pada Rabu dan Kamis (29-30/06/2022) bertempat di saung Al-Farhan Kp. Cipelang, Bojong Kopi, Cijeruk Bogor Jawa Barat, milik salah seperti pengawas, Izzi Farhani Noor.
Ketua Pokjawas Kemenag Tangsel, Jajang Raksanagara, menyampaikan rasa hormat dan bangga kepada para pengawas Kemenag Tangsel yang begitu kompak dan solid, sehingga terjalin kebersamaan dan persaudaran serta berkomitmen bekerja memajukan kualitas pendidikan di Kota Tangerang Selatan.
“Sesuai tema Bimtek, Mewujudkan Pengawas yang Profesional dan Up to Date, saya berharap kita dapat terus meningkatkan kompetensi diri dan mengikuti informasi terbaru, terutama terkait dengan Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Dijelaskannya, Kurikulum Merdeka akan dijalankan sebagai opsi tambahan terlebih dahulu selama tahun 2022-2024 dalam rangka pemulihan pembelajaran pasca pandemi, sehingga mulai tahun 2024, diharapkan Kurikulum Merdeka sudah bisa fully implemented secara nasional.
“Jadi, untuk saat ini, sekolah atau madrasah bisa mulai mengimplementasikan kurikulum baru ini secara bertahap sesuai dengan kesiapan sekolah dan madrasah masing-masing. Jika ada yang memang masih belum siap untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, maka masih boleh menggunakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat sampai siap,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Pokjawas, Fuzi Fauzi, menjelaskan, kegiatan Bimtek ini selain membahas tentang Kurikulum Merdeka juga untuk meningkatkan hubungan kerjasama antar Pengawas di lingkungan kantor Kementerian Agama Kota Tangsel, sekaligus mengevaluasi dan menyusun program kerja satu tahun ke dapan.
“Semua ini kita lakukan agar apa-apa yang telah dilakukan bisa disempurnakan, dan apa-apa yang akan dilakukan untuk satu tahun ke depan ada keseragaman dan kesepahaman,” ujarnya.
Kegiatan diikuti oleh seluruh pengawas, baik madrasah maupun PAI berjumlah 20 orang, difokuskan membahas tentang Kurikulum Merdeka. (#af_m)