SERPONG (Kemenag Tangsel) – Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Dedi Mahfudin, menghadiri sekaligus menjadi Narasumber pada kegiatan Orientasi Dewan Hakim MTQ XV Tingkat Kota Tangsel, Kamis (22/02/2024) yang diadakan di Hotel Sahid Serpong, Cilenggang, Tangsel.
Kegiatan dibuka oleh Sekda Tangsel selaku Ketua Umum LPTQ Tangsel, yang diwakili oleh Asda I, Chairudin, dihadiri oleh Ketua Harian LPTQ Tangsel, KH. M. Sobron Zayyan, Sekum LPTQ Tangsel, Muhammad Edi Suharsongko, pengurus LPTQ Tangsel, Dewan Hakim, Panitera, dan Panitia.
Chaerudin membacakan sambutan Ketua Umum LPTQ Tangsel, Bambang Noertjahjo, mengatakan pelaksanaan MTQ XV Tangsel tahun ini merupakan bagian tidak terpisahkan untuk memperkuat aspek religius di Tangsel.
“Untuk diketahui pelaksanaan MTQ ke-15 Tangsel pada tanggal 25-28 Februari 2024 di Kecamatan Ciputat diikuti oleh 7 kecamatan di Kota Tangsel,” ujarnya.
Keberhasilan MTQ tingkat kota ini, lanjutnya, tentu harus melibatkan banyak pihak dengan melibatkan dewan hakim sebanyak 158 untuk 10 cabang lomba.
“LPTQ Tangsel sebagai wadah, wajib melakukan orientasi dewan hakim. Karena ini penting untuk menambah wawasan dalam penilaian,” tambahnya.
Menurutnya, Dewan Hakim pada pagelaran MTQ memiliki peran yang sangat strategis karena menentukan para juara MTQ. Oleh karena itu harus memiliki keteguhan moral, kesehatan fisik, kecermatan dalam menilai, dan memiliki kedalaman ilmu di bidangnya.
“Dewan hakim MTQ juga harus mematuhi norma dewan hakim, di antaranya selalu berkelakuan baik/berakhlakul karimah, menguasai ilmu pada bidang yang dinilai, dan yang tidak kalah penting adalah harus jujur, adil, teliti, dan bertanggungjawab,” tegasnya.
Sementara itu dalam paparannya, Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Dedi Mahfudin, mengingatkan tentang posisi vital dewan hakim dalam MTQ.
“Dewan hakim adalah min arkaanil musaabaqah atau salah satu dari rukun MTQ. Sesuai dengan sifat rukun, maka MTQ akan rusak jika salah satu rukunnya rusak, bahkan bisa kehilangan legitimasi,” ungkapnya.
Ditegaskannya, Dewan Hakim menjadi satu sosok yang menentukan penilaian. Dewan hakim bukan unsur pelengkap dalam setiap penyelenggaraan MTQ.
“Penyelenggaraan MTQ bukan mementingkan hasilnya. Siapa yang menjadi juara harus memperhatikan prosesnya. Untuk itu, Dewan Hakim harus memahami teknik perhakiman dan penilaian. Dewan hakim juga harus bersikap jujur, adil, sopan, dan berwibawa dalam melaksanakan tugasnya. Akhlak harus dikedepankan,” pesannya.
Kepala Kantor juga mengingatkan agar memegang teguh rahasia sebelum dan sesudah penilaian. Tak kalah pentingnya disiplin hadir, dikarenakan paling lambat 15 menit sebelum lomba dimulai. Termasuk pentingnya komunikasi agar setiap anggota dewan hakim hendaknya bertanya kepada ketua jika tugas yang diberikan kurang memahami.
“Selain itu dewan hakim harus memiliki catatan penting dari setiap peserta yang sudah tampil. Ini wajib dilakukan oleh dewan hakim. Dengan adanya catatan, membuktikan dewan hakim menyimak dengan baik,” tegasnya.
Ketua Harian LPTQ Tangsel, KH. M. Sobron Zayyan, dalam paparan materinya menjelaskan keberadaan perguruan tinggi di Kota Tangerang Selatan menjadikannya sebagai gudang hamalatul (pecinta) qur’an. Para Dosen di beberapa perguruan tinggi menjadi berkah bagi Tangsel yang terkenal dengan moto “cerdas, modern, dan religius.”
“Hari ini kita menyaksikan para hamalatul quran di Tangsel bisa meluangkan waktu untuk mengikuti orientasi dewan hakim. Meskipun saya sangat yakin telah berpengalaman di pentas MTQ dari tingkat kabupaten dan atau kota sampai internasional. Tapi sebagai syarat dari pelaksanaan MTQ, kita harus tetap melaksanakan orientasi ini,” ungkapnya.
Dirinya meminta para calon Dewan Hakim MTQ ke-15 Tangsel yang akan dilantik pada Sabtu (24/02/2024) untuk mengikuti semua tahapan pelaksanaan.
“Kami tetap menjalankan ketentuan. Semua harus hadir dalam pelaksanaan MTQ, ada sebagian yang sedang umroh tetap kami carikan gantinya,” ucapnya.
Dari komposisi calon dewan hakim, dia meyakini akan menghasilkan kualitas perlombaan yang pada gilirannya utusan Tangsel akan memperkuat kafilah Banten pada MTQ Nasional 2024.
“Upaya kita dalam melaksanakan MTQ ini bertujuan untuk memperkuat kepesertaan Kafilah Tangsel di pentas selanjutnya,” tutupnya. (#af_m)