Pondok Aren (Kemenag Tangsel) – Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan menggelar Upacara Hari Santri tahun 2022, Sabtu (22/10/2021) yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ikhwaniyah, Pondok Aren, Tangsel.
Upacara dihadiri oleh Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Dedi Mahfudin, Kasubbag TU, Asep Azis Nasser, para Kasi, Pimpinan Ponpes, Kepala KUA, Pokjawas, Kepala Madrasah, Penyuluh, FSPP Tangsel, dan para santri pondok pesantren Al-Ikhwaniyah.
Upacara peringatan Hari Santri tahun 2022 mengusung tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.”
Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Dedi Mahfudin, mengucapkan syukur dan terima kasih atas terlaksananya peringatan Hari Santri tingkat Kota Tangsel ini. Dirinya berharap para santri selalu dalam keadaan sehat wal ‘afiat dan tetap menjaga kesehatan.
“Semoga dengan peringatan Hari Santri ini para santri selalu sehat jiwa dan raganya, semakin kuat, karena dengan begitu Indonesia menjadi kuat, dan semoga para santri semakin berkualitas, cerdas, pintar, berakhlak mulia, dan siap bersaing,” tandasnya.
Bertindak sebagai Pembina Upacara, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan. Pada kesempatan tersebut dibacakan sambutan Menag Yaqut Cholil Qoumas.
“Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan. Sejak ditetapkan pada tahun 2015, kita pada setiap tahunnya selalu rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda. Untuk tahun 2022 ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan,” jelas Menag yang dibacakan Wakil Wali Kota Tangsel.
Lebih lanjut disampaikan maksud tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan adalah bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.
“Dulu, ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga, berperang melawan penjajah. Menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu didoakan Kiai Subchi Parakan Temanggung, mereka tidak gentar melawan musuh,” sambungnya.
Di Surabaya, lanjut Menag, Resolusi Jihad yang digelorakan Kiai Hasyim Asy’ari membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya melawan Belanda. Di Semarang, ketika pecah pertempuran lima hari di Semarang, para santri juga turut berada di garda depan perjuangan. Di tempat lainnya sama. Santri selalu terlibat aktif dalam peperangan melawan penjajah.
Menag menegaskan peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata, hari santri adalah milik kita semua, milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air, milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan.
“Karena itu, saya mengajak semua masyarakat Indonesia, apapun latar belakangnya, untuk turut serta ikut merayakan Hari Santri. Merayakan dengan cara napak tilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan untuk Indonesia,” tulis Menag.
Menag mengajak melalui momen Upacara Peringatan Hari Santri Tahun 2022 ini, secara bersama-sama mendoakan para pahlawan terutama dari kalangan ulama, kiai, santri yang telah syahid di medan perang demi kemaslahatan bangsa dan agama.
“Semoga arwah para pahlawan bangsa ditempatkan yang terbaik di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Aamiin,” tutupnya. (#af_m)