SERPONG (Kemenag Tangsel) – Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tangsel menggelar pengajian perdana, Rabu (08/06/2022) yang diadakan di Islamic Center, Serpong, Tangsel.
Hadir Wali Kota Tangsel yang diwakili oleh Kabag Kesra, Yahya Sutaemi, Ketua BKMT Tangsel, Tati Astariati, Ketua BKMT Serpong selaku koordinator kegiatan, Mursyiah, para Ketua BKMT Kecamatan, dan dihadiri oleh kurang lebih 500 jemaah majelis taklim se-kota Tangsel.
Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Yahya berharap kegiatan pengajian ini dapat meningkatkan kemampuan dan peranan BKMT dalam meningkatkan syiar Islam dan kecerdasan umat.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada BKMT Tangsel yang telah mengadakan pengajian ini, semoga dapat mempertebal iman dan takwa kita kepada Allah SWT,” tuturnya.
Dirinya berharap BKMT Tangsel terus eksis dalam membina umat, terutama untuk kaum ibu.
Sementara itu, Ketua BKMT Tangsel, Tati Astariati, menjelaskan kegiatan tersebut bagian dari syi’ar Islam dan membina kaum ibu dalam mendapatkan pemahaman agama yang lebih baik.
“Hal ini perlu dibangun bersama agar kaum ibu memiliki norma dan wawasan keagamaan yang baik. Apalagi Tangsel sudah memiliki Islamic Center, ini harus dimanfaatkan untuk syi’ar Islam,” ujarnya.
BKMT Tangsel, sambungnya, memiliki slogan Perkasa, yaitu Perempuan Kuat, Sehat, dan Sejahtera. Kami ingin perempuan Tangsel kuat imannya, kuat pula ekonominya, sehat jasmani dan rohani, sejahtera, bahagia, sehingga terwujud rumah tangga yang Sakinah, Mawaddah wa Rahmah.
“Karena bagaimanapun, peran perempuan yaitu ibu sangat penting bagi sebuah rumah tangga, ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anak. Maka, sehat jasmani, rohani, dan keilmuan bagi ibu merupakan sebuah kewajiban yang harus dimiliki sang ibu,” tegasnya.
Sekretaris BKMT Tangsel, Iin Zahratul Aini, sambil memperkenalkan Yel-yel BKMT Tangsel “Perkasa” juga mengajak semua jajaran BKMT merapatkan barisan bekerja lebih keras lagi untuk membina umat agar tercipta kedamaian lahir dan batin.
“Kita berharap ke depan BKMT Tangsel lebih baik lagi, lebih maju lagi, lebih besar lagi, dan hubungan silaturahmi tetap terjaga dengan baik,” ujarnya.
Pengajian perdana ini mengundang penceramah ustazah Hj. Endah Nina Kurniasih, yang menjelaskan bahwa menuntut ilmu itu wajib mulai dari buaian hingga liang lahat.
“Belajar ilmu agama itu tidak harus di sekolah atau kampus, tapi juga bisa melalui majelis taklim. Hukumnya wajib sampai kita wafat,” jelasnya.
Dirinya juga mengingatkan agar menjadi manusia yang Robbaniyyun, bukan Ramadhaniyyun. Jangan hanya beribadah di bulan Ramadhan saja, tapi pasca Ramadhan pun kebiasaan baik harus terus dilakukan.
“Karena suksesnya Ramadhan seseorang itu bukan dinilai selama Ramadhan, tapi dinilai pasca Ramadhan. Apakah ibadah-ibadah tersebut terus dilakukan di 11 bulan mendatang,” pesannya.
Kegiatan pengajian ini akan secara rutin dilakukan setiap bulan pada Minggu kedua hari Rabu di tempat yang sama. (#af_m)