KENCANA LOKA (Inmas_Tangsel) – Anggota Komisi VIII DPR RI, Ali Taher, menegaskan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI selain bertujuan memperkokoh nilai kebangsaan di masyarakat, juga penting untuk mengingatkan masyarakat terhadap kesepakatan yang telah diambil para pendiri bangsa. Hal itu penting untuk menjaga persatuan dan kerukunan bangsa.
Ia mengemukakan Sosialisasi Empat Pilar dirasa semakin penting karena masih didapati berbagai gerakan yang bermaksud mengingkari dan mengubah kesepakatan para pendiri bangsa. Salah satunya upaya mengganti Pancasila dan tindakan memecah persatuan NKRI.
Hal itu ia sampaikan pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang berlangsung di aula kantor Kemenag Tangsel, Senin (21/12/2020), yang turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Abdul Rojak, Kasubbag TU, Asep Azis Nasser, dan mengundang beberapa organisasi wanita di Kota Tangsel, antara lain Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Tangsel, Fatayat Tangsel, Aisiyah Tangsel, DWP Kemenag Tangsel, Al-Hidayah, dan lainnya.
Kasubbag TU, Asep Azis Nasser Chepy mengucapkan terima kasih atas kehadiran ibu-ibu hebat. Menurutnya, perempuan adalah kunci utama di balik pintu kesuksesan seorang pemimpin dan kemajuan suatu bangsa.
“Perempuan sebagai sosok ibu adalah madrasah pertama tempat anak-anak belajar dan tumbuh,” ujarnya.
Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Abdul Rojak, menjelaskan acara sosialisasi ini sebagai salah satu jalan untuk membangun kebersamaan antar sesama warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, saat ini nilai-nilai keagamaan dan cinta tanah air sudah mulai tergerus.
“Sosialisasi ini untuk membangkitkan nilai-nilai agama dan cinta tanah air. Indonesia tidak boleh retak, maka untuk menjaga keutuhan NKRI harus diberi semangat agar mampu mengembangkan sikap toleransi dan kebersamaan dalam membangun bangsa Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR RI, Ali Taher, mengemukakan pemahaman kebangsaan yang paling penting adalah memberikan rasa nyaman kepada warga negara terutama mengenai isu sadang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan.
Sosialisasi Empat Pilar yang dilakukan, menurut Ali Taher, merupakan kegiatan yang sungguh-sungguh bukan sekadar mengisi kekosongan tugas MPR. Sosialisasi juga untuk meyerap aspirasi masyarakat termasuk merespon kemauan masyarakat dalam berbagai hal.
“Oleh karena itu Empat Pilar harus betul-betul diberikan dan disosialisasikan agar masyarakat menyadari hakekat dan kewajiban dalam berbangsa dan bernegara,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menegaskan falsafah, dasar, dan ideologi Pancasila sudah disepakati pada 18 Agustus 1945. Oleh sebab itu, tidak boleh ada kelompok yang menggugat, apalagi berusaha mengubah kesepakatan tersebut.
“Begitu pula bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai keputusan final dan berlaku mutlak. NKRI adalah bentuk negara yang paling sesuai dengan kondisi Indonesia yang memiliki banyak kepulauan, dan dipisahkan oleh lautan. Sampai kapan pun Sosialisasi Empat Pilar dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Terlebih jika muncul upaya-upaya mengkhianati dan mengganti kesepahaman yang pernah ditetapkan oleh para pendiri bangsa,” pungkasnya. (#af_m)