KENCANA LOKA (Kemenag Tangsel) – Forum Kelompok Kerja Guru Madrasah Kemenag Tangsel menggelar Workshop Penyusunan Modul Ajar Kurikulum Merdeka, Sabtu (26/08/2024) bertempat di aula kantor Kemenag Tangsel.
Hadir Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Dedi Mahfudin, Kasi Penmad, Muhammad Edi Suharsongko, Ketua Pokjawas, Abdul Rozak, ketua FKKG beserta jajaran pengurus, dan para peserta.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor mengapresiasi kreatifitas pengurus FKKG Tangsel dalam mendorong kualitas pemahaman guru madrasah dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
“Kegiatan ini sangat penting, mengingat para guru harus terus meningkatkan kompetensi dirinya sesuai dengan regulasi yang baru,” ujarnya.
Kepala Kantor berharap seluruh ASN madrasah dalam naungan Kemenag Tangsel terus mengupayakan kemajuan madrasah dalam kurikulum merdeka.
“Seluruh ASN harus responsif terhadap perkembangan pendidikan terkini dan membekali diri dengan teknologi informasi yang maju,” tegasnya.
Ditambahkannya, melalui Kurikulum Merdeka ini diharapkan siswa mempunyai keterampilan lebih dalam kemandirian, serta mempunyai bekal untuk bekerja. Kurikulum merdeka juga harus bisa menangkap peluang di masa depan dan menyiapkan siswa yang kompeten serta siap untuk menyambut masa depan.
Sementara itu, Kasi Penmad, Muhammad Edi Suharsongko, menjelaskan Workshop ini mengajak semua guru untuk mengenal Kurikulum Merdeka dan menyusun strategi pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan situasi madrasah masing-masing.
“Kurikulum yang dipakai di sebuah madrasah bisa menjadi alat untuk memberi bekal kepada siswa tentang kehidupan di luar sekolah, termasuk kehidupan bermasyarakat dan kehidupan dalam dunia kerja. Oleh karena itu, kurikulum pembelajaran hendaknya benar-benar dipikirkan demi keberlangsungan hidup siswa tersebut,” jelasnya.
Melalui pengimplementasikan Kurikulum Merdeka, sambungnya, madrasah bisa menyesuaikan dengan kebutuhan siswa di madrasahnya masing-masing, sehingga para lulusan bisa mendapat bekal yang cukup untuk terjun ke dalam masyarakat.
Pada kesempatan tersebut peserta dijelaskan bagaimana menyusun modul ajar Kurikulum Merdeka, di mana memiliki beberapa keunggulan, antara lain Lebih sederhana dan mendalam. Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan.
“Kedua, lebih merdeka, di mana yang dimaksud dengan merdeka disini adalah peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Dan madrasah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik,” terang Kasi Penmad.
Dan yang ketiga, lanjutnya, yaitu lebih relevan dan efektif. Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya. (#af_m)